suasana dialog interaktif-'topik tagih janji jokowi' |
Dialog yang dimulai pada pukul 12.00 wit dengan menghadirkan tiga narasumber, sebagai pembicara pertama, Marinus Yaung (Akademisi Uncen),pembicara kedua Peter Neles Tebai dari Jaringan Damai Papua (JDP),pembicara ketiga Ramses Ohee (Tokoh Adat Papua).
‘’
sebagian besar orang papua memilih jokowi saat pemilihan umum presiden dan
wakil presiden, namun untuk menyelesaikan masalah papua hanya sekedar janji semata.
Kalau tidak bisa untuk menepati janjinya saya menyarankan agar bapak jokowidodo
untuk tidak membuat janji,’’ujar Marinus Yaung saat memberikan komentar tentang
topik yang di bahas dalam dialog terserbut.
Marinus menambahkan, bapak jokowi
jangan menilai papua dari kacamata jakarta, tapi harus melihat papua dari sudut
pandang papua itu sendiri.
‘’sebenarnya pemerintah sudah
mengetahui masalah papua, namun masih takut untuk bertindak dalam menyelesaikan
masalah papua, kalau mereka ingin untuk berdialog tinggal memilih saja, apakah dialog tentang persolan
pembangunan, ataukah persoalan status politik papua.
Menurutnya lagi, papua ini di pimpin
oleh dua Tuan, tuan yang pertama adalah kekuatan asing yang mengolah kekayaan
papua, indonesia sebagai penjaga tempat tersebut, dan Tuan yang kedua adalah Aparat
militer yang sejak papua berintegrasi indonesia, menjadi mesin pembunuh orang
papua.
Senada dalam hal ini, Peter Neles
tebai yang menjadi pembicara kedua lebih menekankan untuk pemerintah harus bisa
menghentikan konflik di papua.
‘’ada dua konflik yang sering terjadi
di atas tanah papua itu, seperti konflik vertikal dan konflik horisontal yang
selalu dan selalu saja tenjadi di bumi papua,’’ujar Tebai dalam pemaparannya.
Dalam penjelasan tersebut Neles Tebai
juga menambahkan pemaparan yang di sampaikan
oleh akademisi uncen Marinus Yaung tentang dua dialog yang sebenarnya menjadi
kebutuhan permasalahan orang papua.
‘’saat ini pemerintah tinggal memilih
saja apakah ingin berdialog tentang pembangunan ataukah tentang masalah politik
papua, pemerintah harus tegas agar tidak membias pembangunan yang sangat tidak
tepat sasaran,’’unggap kordinator JDP Neles Tebai.
Neles mengatakan ada bebepara hal,
atau janji yang sempat di sampaikan saat berpidato bulan desember tahun 2014
lalu, saat menghadiri perayaan natal nasioanal
‘’membangun tanah papua, menjadikan
papua sebagai tanah damai’’ namun saya rasa belum berjalan maksimal apalagi ada
enam poin yang lebih khusus dari penyampain presiden joko widodo,’’tutur Tebai.
Ramses Ohee sebagai narasumber ketiga
dalam menyikapi janji presiden jokowi kepada orang papua, lebih khusus
berbicara tentang hasil kekayaan papua yang telah di rampas oleh negara –
negara lain.
‘’orang papua hanya menjadi penonton
saja di atas tanah sendiri sedangkan orang lain yang menjadi pemain di
lapangan,’’ ujar tokoh adat papua.
Menurut Ramses, janji jokowi itu
memang sangat membutuhkan proses yang panjang, sebab papua ini harus di kaji
secara baik dulu, baru bisa untuk membangun papua.
‘’pemerintah harus membangun papua
itu dengan hati yang tulus dan bisa mengerti dengan baik,’’Tegas Ohee.
Perlu di ketahui,
kegiatan ini di hadiri oleh Aliansi jurnalis indonesia,Tokoh pemuda, mahasiswa
dan para tamu undangan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar